Ang Mo Kio Ave 8, Block 170, Singapore – Wednesday, 24/07/2023, hari ketiga tinggal di Singapura meskipun sebagai warga negara asing yang belum cukup lama mengenal “Negeri Singa“. Namun setidaknya bagi saya sudah berbagai banyak hal yang baru untuk saya ketahui membuka wawasan pengetahuan untuk termotivasi dalam mempelajari ayat-ayat kauniyah yang Allah hamparkan di muka bumi ini. Pagi hari ini sedikit bergegas dan tergesa karena “self arrangement and be punctual” yang harus terbiasa seperti memasak, mencuci, dan menyetrika dilakukan diri sendiri, setelah sekian tahun dimanjakan oleh sang Istri. Alhamdulillah semua sarana sudah terpenuhi di apartemen tinggal bagaimana kita menggunakan piranti tersebut.
Pagi ini kami berjalan menuju lokasi workshop tanpa dijemput dengan berjalan kaki, dengan perjalanan sekitar 10 menit ke gedung D1.110.
Mengawali materi pertama hari ini disampaikan oleh Ms. Tan Ai Lia, ” Sharing of experience by an IT teacher: Teaching programming to millennials and making lessons engaging through using digital tools.” Meskipun beliau sudah sangat cakap, dan berpengalaman dalam bidang pengajaran beliau tetap rendah hati dan komunikatif terhadap seluruh peserta terkait materi kali ini.
Kurang lebih selama 12 tahun beliau mengajar di Nanyang Polytechnic Internasional (NYPi), beliau mengajarkan bahasa pemrograman, pengembangan website, UXD, dan lain-lain.
“Pada School of It, para siswa membutuhkan waktu 2 tahun untuk menyelesaikan modul pembelajaran yang diberikan. Dengan hasil pembelajaran nantinya para siswa akan mampu mendeskripsikan, mendemonstrasikan, menjelaskan, dan serta membuat aplikasi dengan penerapan dasar struktur data dan konsep algoritma. Dan yang paling penting pengajaran di NYP tidak terlepas dari Learning Framework, yang harus diikuti seluruh guru dan siswa.” Ujar Ms. Tan
Sebagai seorang guru tentunya ini sangat menginspirasi bagi saya sehingga ke depan bahwasanya kita harus mampu memberikan kebutuhan murid yang beragam, jika melihat situasi dan kondisi proses pembelajaran di Indonesia.
Dan menjadi hal penting bagi saya untuk menjadi guru yang white-collar dan newfangled terhadap IT sehingga mampu memberikan tantangan tersendiri kepada siswa untuk mempelajari hal baru yang akan mereka butuhkan di masa depan. Seperti halnya yang dicontohkan oleh Ms Tan beberapa aplikasi yang terintegrasi dengan and pembelajaran di NYP seperti Brightspace, Articulate 360, dan Panopto, meskipun tidak sama namun setidaknya kita dapat menerapkan hal lain dalam proses pembelajaran nantinya.
Bus di Singapura menjadi salah satu main Public Transportasion bagi masyarakat, selain dari penggunaan MRT.
Pukul 14.00 PM, kami melakukan eksternal learning journey ke “Science Center Singapore (SCS)” di sini berbagai macam contoh skema pembelajaran tentang sains di ilustrasikan dengan berbagai media yang menarik dan mempunyai nilai edukasi bagi para pengunjungnya.
Setelah tiba di lokasi kami disajikan dengan mata kuliah yang menarik dari Dr. Tan Mui Hua, yang sudah berpengalaman menggunakan STEM dalam mengajarkan banyak pelajar di Singapura.
Di sini saya menggaris bawahi bahwasanya poin-poin penting untuk penerapan stand yaitu dengan cara melakukan (doing), berkolaborasi (collaboration), dan penelitian atau eksperimen (experiment).
Setelah itu kami diberikan waktu untuk melakukan observasi pengamatan terkait dengan berbagai hal yang diilustrasikan dalam bentuk berbagai media pada “Science Center Singapore” .
Sekian dari berbagai macam peraga yang terdapat di SCS, ada sebuah object menarik yang mungkin bisa kita petik hikmah didalamnya. Silahkan perhatikan foto object berikut dari sudut ini, yang nampak hewan “Jerapah”
Lalu jika kita amati dari sudut sebelah maka akan nampak sebuah gambar objek yang berbeda yang tadinya Jerapah menjadi seekor Gajah.
Lalu sebuah filosifi menarik yang mungkin dapat kita intepretasi kedalam kehidupan kita ialah “Ibarat berbagai hal yang sering terjadi dalam kehidupan kita, tentang bagaimana cara mensikapi sesuatu tergantung dari sudut pandang yang mana kita melihatnya?”
Alhamdulillah pukul 17.00 PM kami bertolak dari lokasi tersebut kembali ke NYP. Namun sebelum kembali ke apartemen saya dan Dr. Hardika Saputra, meluangkan waktu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di salah satu market Singapore. Jangan ditanya soal harga tentunya sangat berbeda sekali jika dibandingkan di Indonesia, kami pun hanya membeli kebutuhan pokok saja dan buah-buahan untuk menjaga stamina kami selama di Singapura. Terima kasih sudah membaca artikel saya mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk diri saya dan para pembaca, salam masyarakat berkemajuan. (*)