Peringatan Hari Guru 2025 dan Langkah yang Belum Usai
Daftar Isi
Tepat tiga hari setelah kepulangan saya dari Korea Selatan dalam rangka program teacher exchange, perjalanan sebagai guru kembali berlanjut. Belum sempat benar-benar beristirahat, kami—para peserta teacher exchange dari Indonesia—mendapat undangan resmi untuk menghadiri puncak peringatan Hari Guru 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 27–29 November 2025, dengan acara puncak berlangsung pada Jumat, 28 November 2025, bertempat di Indonesia Arena, kawasan GBK Senayan, yang letaknya tidak jauh dari Kantor Kementerian Pendidikan.

Undangan ini menjadi pengalaman yang sangat bermakna. Setelah membawa cerita dan pembelajaran dari luar negeri, kami kembali dipertemukan dalam sebuah momentum nasional yang merefleksikan peran dan perjuangan guru di tanah air melalui peringatan Hari Guru 2025.
Agenda Awal Peringatan Hari Guru 2025 di Jakarta
Kami tiba di Jakarta pada tanggal 27 November 2025. Hari pertama diisi dengan agenda pembukaan bersama para guru konten kreator dari berbagai daerah. Suasana terasa hangat, penuh energi, dan sarat semangat berbagi. Namun, di tengah rangkaian acara, kami para peserta teacher exchange diarahkan untuk mengikuti agenda khusus yang telah dijadwalkan.

Agenda tersebut berfokus pada penyelesaian laporan akhir dan penulisan buku chapter yang sebelumnya telah kami susun selama program berlangsung. Proses ini menjadi tahap penting karena seluruh peserta harus memenuhi kriteria akademik dan substansi yang telah ditetapkan.

Selama dua hari, yakni tanggal 27–28 November, kami menjalani proses intensif ini dengan penuh tanggung jawab. Untuk lokasi kegiatan, kami tetap berada di Jakarta dan menginap sekaligus beraktivitas di Hotel Peninsula Jakarta.
Puncak Peringatan Hari Guru 2025 di Indonesia Arena
Hari Jumat, 28 November 2025, menjadi momen puncak peringatan Hari Guru 2025. Sejak pagi, ribuan guru dari berbagai penjuru Indonesia berkumpul di Indonesia Arena, GBK Senayan. Acara berlangsung khidmat dan penuh makna, diawali dengan sambutan Menteri Pendidikan, dilanjutkan pidato Presiden Republik Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, pemerintah juga memberikan berbagai penghargaan kepada guru dan siswa inspiratif yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam dunia pendidikan. Mereka adalah sosok-sosok yang tidak hanya mengajar, tetapi juga menggerakkan perubahan dan menghadirkan harapan baru bagi wajah pendidikan Indonesia.
Kebersamaan, Silaturahmi, dan Rasa Kemanusiaan
Di sela-sela rangkaian peringatan Hari Guru 2025, kami juga menikmati suasana kebersamaan yang jarang terjadi. Hiburan turut dihadirkan sebagai bentuk apresiasi, salah satunya penampilan Dewa 19 yang sukses menghibur para guru.

Namun, bagi saya pribadi, momen paling berkesan adalah kesempatan bertemu kembali dengan rekan-rekan seperjalanan.

Saya berjumpa dengan beberapa teman yang sebelumnya bertemu di Jambore GTK 2024, seperti Doktor Laily, serta rekan-rekan guru asal Lampung yang secara tidak sengaja hadir di tempat yang sama.

Pertemuan singkat itu menjadi penguat bahwa jejaring guru adalah kekuatan besar yang tumbuh dari kebersamaan dan visi yang sama.

Refleksi Peringatan Hari Guru 2025 di Tengah Duka Bangsa
Peringatan Hari Guru 2025 tidak hanya diwarnai rasa syukur dan kebahagiaan, tetapi juga nuansa duka. Di saat yang sama, Indonesia tengah menghadapi musibah bencana alam, khususnya banjir yang melanda beberapa wilayah di Pulau Sumatera, seperti Sumatera Utara dan Aceh.

Sebagai sesama pendidik, kami turut prihatin. Di tengah rangkaian acara, beberapa guru berinisiatif melakukan penggalangan donasi sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian kemanusiaan. Langkah kecil ini menjadi pengingat bahwa peran guru tidak berhenti di ruang kelas, tetapi juga hadir dalam empati dan aksi nyata untuk sesama.
Harapan dari Peringatan Hari Guru 2025
Pidato Presiden pada peringatan Hari Guru 2025 menjadi bahan refleksi yang mendalam. Pesan yang disampaikan begitu jelas: guru adalah aset bangsa yang harus dijaga, diberdayakan, dan terus didukung keberadaannya. Guru bukan sekadar profesi, melainkan fondasi utama dalam membangun masa depan negara.

Dari seluruh rangkaian kegiatan ini, saya belajar bahwa menjadi guru berarti terus bergerak, belajar, dan memberi makna. Peringatan Hari Guru 2025 bukan hanya seremoni tahunan, tetapi momentum untuk meneguhkan kembali komitmen, memperkuat kolaborasi, dan menyalakan harapan demi pendidikan Indonesia yang lebih baik.
