Menghilangkan Kebiasaan Penggunaan Kata Very
Menghilangkan Kebiasaan Penggunaan Kata Very

Menghilangkan Kebiasaan Penggunaan Kata Very

Posted on

Mengapa Penting Menghilangkan Kata “Very”?

Kita sering kali menggunakan kata “Very” untuk memberikan penekanan pada sesuatu, tapi kalau terlalu sering dipakai, tulisan atau ucapan kita jadi terlihat repetitif dan biasa-biasa saja. Ini bisa bikin pesan yang ingin kita sampaikan kehilangan kekuatan dan daya tariknya. Apalagi dalam lingkungan bisnis, penggunaan kata “Very” yang berlebihan bisa membuat kita terdengar kurang profesional dan kurang percaya diri. Padahal, kesan pertama dalam komunikasi bisnis sangat penting untuk membangun citra diri yang kompeten dan meyakinkan.

Dampak Penggunaan “Very” yang Berlebihan

Coba bayangkan saat kamu sedang presentasi atau menulis email penting, menggunakan kata “Very” berulang kali akan membuatmu terdengar monoton dan kurang kreatif. Misalnya, daripada mengatakan “very good” /ˈvɛri gʊd/, kita bisa bilang “excellent” /ˈɛksələnt/ atau “outstanding” /aʊtˈstændɪŋ/. Dengan begitu, pesan yang kita sampaikan akan lebih bervariasi dan menarik perhatian. Memilih kata-kata yang tepat tidak hanya meningkatkan kejelasan komunikasi, tapi juga menunjukkan bahwa kita punya kemampuan bahasa yang lebih kaya dan profesional.

Alternatif Kata “Very” yang Lebih Artikulatif

Nah, dalam blog ini, kita akan membahas berbagai frasa alternatif dari kata “Very” yang bisa kamu gunakan untuk terdengar lebih artikulatif dan profesional. Menghilangkan kebiasaan penggunaan kata “Very” dengan sinonim yang lebih kuat bisa membuat tulisan dan ucapanmu lebih hidup dan dinamis. Selain itu, ini juga bisa membantu meningkatkan keterampilan komunikasi kita, baik dalam konteks bisnis maupun sehari-hari. Jadi, mari kita eksplorasi pilihan kata yang lebih cerdas dan efektif!

Horrible /ˈhɒrəbəl/ (Instead of “Very Bad”)

Example: The movie was so horrible that I couldn’t finish watching it.
Contoh: Filmnya sangat buruk sampai aku nggak bisa menyelesaikannya.

Wonderful /ˈwʌndərfəl/ (Instead of “Very Good“)

Example: Her performance on stage was wonderful, and the audience gave her a standing ovation.
Contoh: Penampilannya di panggung luar biasa, dan penonton memberinya standing ovation.

Deafening /ˈdɛfənɪŋ/ (Instead of “Very Loud”)

Example: The fireworks at the celebration were so deafening that I had to cover my ears.
Contoh: Kembang api di perayaan itu sangat berisik sampai aku harus menutup telingaku.

Silent /ˈsaɪlənt/ (Instead of “Very Quiet”)

Example: The library was so silent that you could hear a pin drop.
Contoh: Perpustakaan itu sangat sunyi sampai kamu bisa mendengar suara jarum jatuh.

Devastated /ˈdɛvəˌsteɪtɪd/ (Instead of “Very Sad”)

Example: She was devastated when she heard the news of her best friend’s sudden illness.
Contoh: Dia sangat sedih saat mendengar kabar tentang sakit mendadak sahabatnya.

Ecstatic /ɪkˈstætɪk/ (Instead of “Very Happy”)

Example: When they announced the winner, he was ecstatic, jumping up and down with joy.
Contoh: Saat mereka mengumumkan pemenangnya, dia sangat bahagia, melompat-lompat dengan gembira.

Spotless /ˈspɒtlɪs/ (Instead of “Very Clean”)

Example: The kitchen was spotless after she spent hours cleaning every corner.
Contoh: Dapur itu sangat bersih setelah dia menghabiskan berjam-jam membersihkan setiap sudut.

Filthy /ˈfɪlθi/ (Instead of “Very Dirty”)

Example: The neglected room was so filthy that it took days to clean up the mess.
Contoh: Kamar yang terabaikan itu sangat kotor sampai butuh berhari-hari untuk membersihkannya.

Enormous /ɪˈnɔrməs/ (Instead of “Very Big”)

Example: The elephant in the zoo was enormous, towering over the visitors.
Contoh: Gajah di kebun binatang itu sangat besar, menjulang di atas para pengunjung.

Tiny /ˈtaɪni/ (Instead of “Very Small”)

Example: The ladybug is a tiny insect that fits on the tip of your finger.
Contoh: Kumbang kecil itu sangat kecil sampai bisa muat di ujung jari kamu.

Freezing /ˈfriːzɪŋ/ (Instead of “Very Cold”)

Example: The wind chill made the temperature feel freezing, even though it was only autumn.
Contoh: Angin dingin membuat suhu terasa sangat dingin, padahal itu baru musim gugur.

Scorching /ˈskɔrtʃɪŋ/ (Instead of “Very Hot”)

Example: The desert in the summer can be scorching, with temperatures reaching over 100 degrees Fahrenheit.
Contoh: Gurun di musim panas bisa sangat panas, dengan suhu mencapai lebih dari 100 derajat Fahrenheit.

Simple /ˈsɪmpl/ (Instead of “Very Easy”)

Example: Solving that math problem was simple once I understood the concept.
Contoh: Menyelesaikan masalah matematika itu sangat mudah setelah aku memahami konsepnya.

Arduous /ˈɑrdjuəs/ (Instead of “Very Hard”)

Example: Climbing the steep mountain was an arduous journey that required great physical strength.
Contoh: Mendaki gunung yang curam itu adalah perjalanan yang sangat sulit yang memerlukan kekuatan fisik yang besar.

Menghilangkan Kebiasaan Penggunaan Kata “Very”

Menghilangkan kebiasaan penggunaan kata “Very” dari kosa kata kita memang nggak gampang, apalagi kalau sudah terbiasa memakainya selama bertahun-tahun. Rasanya seperti kebiasaan yang sudah mendarah daging, dan butuh usaha ekstra buat mengubahnya. Tapi jangan khawatir, semua bisa diatasi dengan latihan yang tepat dan kesadaran diri.

Salah satu trik buat melatih diri agar nggak sering pakai “Very” adalah dengan memperbanyak kosa kata atau frasa alternatif. Misalnya, daripada bilang “very good,” kita bisa ganti jadi “excellent” atau “fantastic.” Cara ini bakal bikin kita lebih kreatif dalam memilih kata-kata dan nggak monoton. Plus, kalimat kita jadi lebih variatif dan menarik buat didengar atau dibaca.

Yang penting, kita harus mulai lebih sadar seberapa sering kita pakai kata “Very” dan dengan sengaja menggantinya dengan kata yang lebih deskriptif. Setiap kali menulis atau berbicara, coba ingat-ingat buat nggak pakai “Very.” Lama-lama, ini bakal jadi kebiasaan baru yang bikin komunikasi kita lebih hidup dan terdengar lebih profesional. Ayo, mulai dari sekarang, yuk, menghilangkan kebiasaan penggunaan kata “Very”!