Apakah kamu sering bingung pakai do does dan did dalam bahasa Inggris? Sebenarnya, banyak yang merasa kesulitan membedakan ketiganya karena meskipun terlihat mirip, penggunaannya punya aturan tersendiri. Yuk, kita bahas satu per satu dengan bahasa yang santai supaya lebih gampang dipahami.

Memahami Penggunaan “Do” dan “Does”
Daftar Isi
Sebelum masuk ke did, kita bahas dulu do dan does. Kedua kata ini memang sering muncul dalam percakapan sehari-hari. Secara umum, do dan does berarti “melakukan.” Tapi, kita nggak bisa asal pakai. Ada aturan penggunaan berdasarkan subjeknya, nih!
1. “Do” untuk Subjek Jamak
Kalau subjeknya I, you, we, atau they (pokoknya yang jamak), maka gunakan do. Mudah kan? Ingat, do ini digunakan ketika kita berbicara tentang sesuatu yang dilakukan sekarang atau biasanya dilakukan.
Contoh:
- I do my homework every night. /aɪ duː maɪ ˈhoʊm.wɝːk ˈɛv.ri naɪt/ (Aku mengerjakan PR-ku setiap malam.)
- They do their chores on weekends. /ðeɪ duː ðɛr tʃɔːrz ɑn ˈwiːk.ɛndz/ (Mereka mengerjakan tugas-tugas rumah di akhir pekan.)
2. “Does” untuk Subjek Tunggal
Nah, kalau subjeknya orang ketiga tunggal seperti he, she, atau it, kita pakai does. Jadi kalau Ady ingin bilang kalau Juminten sering terlambat, misalnya, maka kita pakai does.
Contoh:
- She does her work diligently. /ʃiː dʌz hɜr wɝːk ˈdɪl.ɪ.dʒənt.li/ (Dia mengerjakan pekerjaannya dengan tekun.)
- He does his best every time. /hiː dʌz hɪz bɛst ˈɛv.ri taɪm/ (Dia melakukan yang terbaik setiap waktu.)
Kalimat Negatif dengan “Do” dan “Does”
Kalau mau membuat kalimat negatif, tinggal tambahkan not setelah do atau does. Maka kalimat akan berarti “tidak melakukan.”
Contoh:
- We do not need to rush. /wiː duː nɑt niːd tuː rʌʃ/ (Kami tidak perlu terburu-buru.)
- He does not like coffee. /hiː dʌz nɑt laɪk ˈkɑː.fi/ (Dia tidak suka kopi.)
Kalimat Pertanyaan dengan “Do” dan “Does”
Kalau kita ingin bertanya, letakkan do atau does di awal kalimat. Ini cara gampang untuk membentuk kalimat tanya dalam bahasa Inggris.
Contoh:
- Do you understand this lesson? /duː juː ˌʌn.dɚˈstænd ðɪs ˈlɛs.ən/ (Apakah kamu mengerti pelajaran ini?)
- Does she like English class? /dʌz ʃiː laɪk ˈɪŋ.glɪʃ klæs/ (Apakah dia suka kelas bahasa Inggris?)
Mengenal “Did” untuk Masa Lampau
Setelah paham do dan does, sekarang kita bahas tentang did. Did adalah bentuk lampau dari do dan does. Artinya tetap “melakukan,” tapi digunakan untuk menyatakan sesuatu yang sudah terjadi di masa lalu.
Contoh:
- She did her homework yesterday. /ʃiː dɪd hɜr ˈhoʊm.wɝːk ˈjɛs.tɚ.deɪ/ (Dia mengerjakan PR-nya kemarin.)
- They did their best in the competition. /ðeɪ dɪd ðɛr bɛst ɪn ðə ˌkɑːm.pəˈtɪʃ.ən/ (Mereka melakukan yang terbaik di kompetisi tersebut.)
Kalimat Negatif dengan “Did”
Kalau kita mau membuat kalimat negatif di masa lampau, tambahkan not setelah did. Contohnya kalau Ady ingin bilang bahwa Juminten tidak belajar semalam, maka kalimatnya jadi begini:
Contoh:
- She did not study last night. /ʃiː dɪd nɑt ˈstʌd.i læst naɪt/ (Dia tidak belajar tadi malam.)
Pertanyaan dengan “Did”
Nah, sama seperti do dan does, did juga bisa digunakan di awal kalimat untuk membentuk pertanyaan. Bedanya, did digunakan khusus untuk pertanyaan tentang masa lampau.
Contoh:
- Did you watch the movie last night? /dɪd juː wɑːtʃ ðə ˈmuː.vi læst naɪt/ (Apakah kamu menonton filmnya tadi malam?)
- Did they enjoy the trip? /dɪd ðeɪ ɛnˈdʒɔɪ ðə trɪp/ (Apakah mereka menikmati perjalanannya?)
Jadi, kalau kamu sering bingung pakai do does dan did, ingat aturan ini:
- Gunakan do untuk subjek I, you, we, dan they.
- Gunakan does untuk subjek tunggal seperti he, she, atau it.
- Gunakan did untuk semua subjek dalam kalimat masa lampau.
Dengan memahami aturan ini, kamu bisa lebih percaya diri menggunakan do, does, dan did dalam percakapan. Jangan lupa untuk terus latihan ya, supaya nggak bingung pakai do does dan did lagi!