Halo teman-teman, kali ini saya mau berbagi pengalaman di hari kelima minggu kedua saya di Korea, tepatnya menjelang akhir pekan. Ada beberapa hal menarik yang menurut saya bisa jadi bahan renungan sekaligus inspirasi, terutama bagi kita para guru.

Merawat dengan Sungguh-Sungguh
Daftar Isi
Untuk menjaga sesuatu agar bisa tumbuh dengan baik tentu butuh perawatan ekstra. Saya belajar hal ini dari salah satu guru di sekolah tempat saya observasi. Beliau punya kebiasaan merawat tanaman di sekolah dengan penuh kesabaran dan konsistensi.
Setiap hari, beliau menyirami tanaman, memberikan pupuk, memindahkan pot bunga, bahkan memeriksa saluran air agar tidak ada tanaman yang kekeringan. Hasilnya luar biasa—bunga-bunga di sekolah tumbuh subur, pohon-pohon rindang, dan suasana sekolah terasa asri.

Melihat itu, saya jadi berpikir: kalau tanaman saja bisa tumbuh indah karena dirawat dengan sungguh-sungguh, begitu juga dengan anak-anak kita di sekolah. Mereka juga butuh “pupuk” berupa perhatian, motivasi, dan bimbingan. Kalau kita konsisten memberikan yang terbaik, siswa pun bisa berkembang maksimal—cerdas, berprestasi, bahkan berkarakter kuat.
Apalagi di Korea, musim berganti tidak membuat orang berhenti merawat tanaman. Saat musim dingin, bunga memang tertutup salju. Tapi begitu musim semi tiba, sekolah kembali penuh warna dengan bunga bermekaran. Konsistensi inilah yang membuat lingkungan mereka selalu terjaga.
Pengelolaan Sampah yang Rapi
Hal menarik lainnya adalah pengelolaan sampah. Di sekolah ini, sampah dipilah dengan sangat ketat: plastik, kertas, kardus, semua ditempatkan sesuai jenisnya. Barang-barang yang masih bisa dipakai kembali disusun rapi agar bisa dimanfaatkan orang lain. Tidak ada yang dibuang sembarangan.

Saya pikir, hal sederhana seperti ini punya dampak besar. Selain menjaga kebersihan, siswa juga belajar disiplin dan peduli lingkungan sejak dini.
Makanan Sehat dan Steril
Satu hal yang juga patut ditiru adalah perhatian sekolah terhadap asupan gizi siswa. Menu makan siang di sini selalu seimbang—ada sayur, daging, buah, kadang ditambah susu atau jus. Semua tersaji dengan bersih dan penuh gizi.

Yang lebih menarik lagi, alat makan mereka disterilkan dengan mesin UV setelah dicuci bersih. Tujuannya supaya benar-benar bebas kuman. Jadi, tidak hanya gizinya yang dijaga, tapi juga kebersihan dan kesehatannya.
Pengalaman Kecil yang Berkesan
Pada sore hari, saya dan teman-teman ditemani mentor teacher kami, Mrs. Soon, untuk mencoba mengambil uang di ATM. Sayangnya, beberapa mesin tidak bisa dipakai, jadi kami harus pergi ke pusat kota Gyeongju. Karena kantor pos sudah tutup, akhirnya kami menghabiskan waktu dengan makan malam bersama.

Makan malam kali ini cukup unik. Salah satu menunya adalah nasi yang disajikan dengan cara berbeda dari biasanya. Rasanya khas sekali, dan menurut saya ini termasuk makanan wajib coba kalau berkunjung ke Korea.

Dari pengalaman hari ini, saya belajar banyak hal: merawat dengan sungguh-sungguh akan menghasilkan pertumbuhan yang baik, kedisiplinan dalam mengelola sampah bisa membentuk karakter, dan perhatian pada makanan sehat menunjukkan keseriusan dalam mendidik generasi.
Semoga catatan ini bisa jadi inspirasi juga untuk teman-teman guru di Indonesia. Sampai jumpa di cerita saya berikutnya!