Halo teman-teman semuanya, senang sekali saya bisa lanjut nulis lagi di hari kedua sekolah ini. Saya memang sengaja rajin menulis setiap hari, supaya terbiasa menuangkan pengalaman ke dalam cerita. Harapannya, sedikit demi sedikit skill writing saya juga bisa berkembang lebih baik.
Di hari kedua ini, ada beberapa pelajaran berharga yang saya rasakan. Salah satunya adalah soal budaya menjaga barang orang lain. Kemarin saya sempat ketinggalan payung di supermarket. Ternyata tetap aman, tidak ada yang mengambil. Orang Korea sangat menghargai barang yang bukan miliknya. Kalau menemukan, biasanya mereka meletakkan di tempat yang lebih aman atau melaporkannya. Selain itu, hampir semua tempat dipantau CCTV, jadi orang lebih disiplin dan berhati-hati. Dari sini saya belajar bahwa menjaga barang orang lain itu bentuk sederhana dari rasa tanggung jawab.

Lanjut ke aktivitas sekolah, kami sudah mulai terbiasa dengan jadwal pagi. Di Korea, subuh sekitar pukul 05.00. Kalau di-compare dengan Indonesia, waktunya lebih cepat dua jam dari WIB, atau sama dengan WIT. Jadi memang ritme harian di sini terasa lebih awal.
Agenda hari kedua lumayan padat. Kami belajar bagaimana membersamai anak-anak, menyiapkan kegiatan, dan memahami hal-hal kecil yang penting untuk disampaikan kepada mereka. Yang membuat saya kagum adalah perhatian para guru terhadap siswanya. Sejak pagi, beberapa guru sudah turun ke jalan, berdiri di perempatan atau belokan menuju sekolah. Mereka menyambut sekaligus mengamankan anak-anak yang datang, memastikan semuanya bisa tiba dengan selamat. Ada rasa hangat sekaligus aman melihat bagaimana guru-guru ini benar-benar peduli pada keselamatan muridnya, bahkan sejak sebelum masuk gerbang sekolah.

Hal menarik lainnya adalah sistem makan di sekolah. Tidak ada warung-warung kecil di sekitar sekolah, karena semuanya sudah dikelola melalui cafeteria. Anak-anak makan bersama di situ, dengan menu yang sudah disiapkan sekolah. Uniknya, alat makan—piring, sendok, sumpit—selain dicuci, juga disterilkan pakai sinar UV. Jadi benar-benar bersih.

Kami tinggal ambil piring yang sudah steril, lalu mengambil lauk yang disediakan. Untuk kimchi, bisa ambil sendiri sesuai selera. Kalau sayur, biasanya sudah ditakar dari dapurnya. Semua berjalan rapi dan teratur, sehingga makan pun jadi lebih nyaman.
Air minum di sekolah juga sudah terstandarisasi dengan baik. Semua melalui proses sterilisasi UV, jadi aman langsung diminum dari dispenser yang tersedia.
Jadi, dari hari kedua sekolah ini, saya belajar banyak hal:
- Keamanan dan kejujuran — budaya tidak mengambil barang orang lain.
- Disiplin waktu — membiasakan diri dengan perbedaan jam dan ritme aktivitas.
- Kebersihan dan keteraturan — sistem makan dan air minum yang higienis.
- Kepedulian guru — menyambut dan mengamankan siswa sejak di jalan menuju sekolah.
Semoga pengalaman hari kedua ini bisa jadi inspirasi kita semua, bahwa kebiasaan-kebiasaan kecil yang baik ternyata punya dampak besar untuk kehidupan sehari-hari.
