Hari keempat saya di Korea masih terasa begitu spesial. Setelah sehari sebelumnya mengikuti International Conference di Seoul, hari ini kegiatan kami kembali berlanjut dengan Local Adjustment Training (LAT). Kegiatan ini sebelumnya sudah dimulai di hari kedua, tapi karena materinya cukup padat, akhirnya dilanjutkan lagi hari ini.

Pagi itu, sekitar pukul 08.30 kami berangkat dari Hotel Ramada menuju gedung APCEIU, tempat pelatihan berlangsung. Tepat pukul 09.00 kami sudah harus tiba di sana. Suasananya cukup formal, tapi tetap hangat karena kami sudah mulai terbiasa dengan jadwal dan pola pelatihan di sini.

Setelah registrasi, kegiatan dibuka dengan sesi refleksi. Setiap kelompok diberi waktu sekitar satu menit untuk menyampaikan kesan dan pelajaran yang didapat dari konferensi hari sebelumnya. Kebetulan, kelompok saya mendapat kesempatan maju ke depan. Kami berbagi pandangan singkat, dan rasanya menyenangkan bisa menyuarakan apa yang sudah kami alami.

Mengenal “Education Fever” di Korea
Daftar Isi
Materi utama hari ini adalah tentang Adjusting to Korean School Mindset and Emotional Readiness. Dari sesi ini saya semakin paham mengapa sistem pendidikan Korea dikenal maju dan menghasilkan generasi yang cerdas. Di sini, para siswa memiliki semangat belajar yang luar biasa—bahkan dikenal dengan istilah education fever.

Selain belajar di sekolah, mayoritas siswa juga mengikuti kursus tambahan di luar sekolah yang disebut hagwon. Kursus ini biasanya berlangsung sore hingga malam hari, setelah jam sekolah selesai. Dari sini saya jadi mengerti salah satu rahasia mengapa banyak pelajar Korea begitu berprestasi. Semangat belajar yang tinggi, ditambah dukungan keluarga, benar-benar menjadi budaya pendidikan yang mengakar.

Belajar Hangeul & Menyusun Project Plan
Tak hanya itu, di hari keempat ini kami juga mendapat sesi singkat mengenai Korean 101—belajar dasar-dasar Hangeul, alfabet Korea.

Rasanya menyenangkan bisa mencoba menuliskan huruf-huruf unik ini, meski tentu butuh latihan agar terbiasa.

Materi selanjutnya adalah menyusun Project Plan. Kami diminta membuat rancangan proyek yang nantinya akan dilaksanakan di sekolah masing-masing. Serunya lagi, kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa senior dari angkatan program Teacher Exchange sebelumnya.

Mereka banyak berbagi pengalaman berharga, sehingga menambah semangat kami untuk menyelesaikan rencana proyek dengan lebih matang.

Menutup Hari dengan Korean Food
Kegiatan kelas baru selesai sekitar pukul 18.00. Menariknya, meskipun jam sudah menunjukkan sore menjelang malam, langit di Seoul masih cukup terang—mirip suasana jam lima sore di Indonesia. Setelah selesai, kami berjalan menuju salah satu restoran di pusat kota Seoul untuk makan malam bersama.

Inilah momen pertama kali saya benar-benar mencoba makanan khas Korea langsung di negaranya. Rasanya? Enak sekali! Banyak variasi lauk dan sayuran yang dihidangkan, dan semuanya terasa segar. Ada sensasi baru yang membuat pengalaman hari keempat ini semakin lengkap.
✨ Hari keempat di Korea meninggalkan kesan mendalam. Dari pelatihan yang membuka wawasan tentang mindset belajar siswa Korea, pengalaman belajar Hangeul, hingga momen hangat makan malam dengan menu khas Korea.
Semua ini bukan hanya menambah pengetahuan, tapi juga menambah rasa syukur bisa merasakan langsung pengalaman budaya dan pendidikan di Negeri Ginseng ini.
