Catatan Hari ke 6 dan ke 7 di Korea Gyeongju
Catatan Hari ke 6 dan ke 7 di Korea Gyeongju

Catatan Hari ke 6 dan ke 7 di Korea Gyeongju

Posted on

Halo teman-teman, kembali lagi bersama saya, Ady. Kali ini saya mau berbagi cerita tentang pengalaman saya di hari keenam dan ketujuh di Korea. Karena dua hari ini jatuh pada akhir pekan (Sabtu dan Minggu), jadi saya gabungkan saja dalam satu catatan.

Catatan Hari ke 6 dan ke 7 di Korea Gyeongju

Setelah sebelumnya kami dijemput pada hari Jumat, kami akhirnya menempati tempat penginapan yang bisa dibilang mirip kos-kosan. Bukan apartemen besar, tapi kamar satu orang yang sudah cukup lengkap fasilitasnya. Ada TV, Wi-Fi, mesin cuci, sampai kompor. Bahkan kemarin mentor kami menambahkan matras dan microwave, jadi makin nyaman deh. Walaupun sederhana, rasanya pas banget untuk kami yang memang lebih fokus pada belajar dan beraktivitas. Menurut saya, di mana pun tempatnya, yang penting bisa nyaman untuk istirahat dan tetap efisien.

Lokasi kami ada di kota Gyeongju, tepatnya di sekitar 138-7 Chunghyonokji-gil.

Catatan Hari ke 6 dan ke 7 di Korea Gyeongju

Suasana di sekitar penginapan lumayan ramai dengan toko-toko dan minimarket. Bedanya dengan di Indonesia, warung atau toko kecil di sini sudah menggunakan AC semua, jadi begitu masuk langsung terasa sejuk. Yang menarik, saya hampir tidak melihat orang jualan di pinggir jalan seperti di Indonesia. Mungkin karena di musim panas seperti sekarang, orang lebih memilih berjualan di tempat yang tertata rapi dan berpendingin udara.

Sore harinya, sekitar jam 3, kami diajak oleh mentor untuk belanja kebutuhan sehari-hari di supermarket besar. Kalau di Indonesia mungkin mirip Hypermart.

Orang Korea biasanya belanja bukan harian, tapi mingguan bahkan bulanan, jadi sekali belanja banyak. Tapi tentu saja ada juga yang belanja harian, apalagi kalau untuk makan di luar. Suasana belanja di sini terasa rapi dan orang-orangnya ramah, meskipun kalau kita belum kenal ya mereka cenderung cuek.

Hari Minggu kami lebih banyak istirahat, berdiskusi, dan menyiapkan materi pembelajaran. Siangnya kami sempat jalan-jalan lagi, mampir ke Daiso, lalu beli payung karena hujan turun cukup deras. Jadi aktivitasnya lebih banyak observasi lingkungan sekitar sambil menyesuaikan diri dengan kebutuhan sehari-hari.

Nah, ada hal penting yang saya pelajari di hari ketujuh ini, yaitu soal cara membuang sampah. Di Korea, sampah dipisahkan dengan sangat rapi. Ada plastik khusus berwarna oranye dan biru yang sudah diberi keterangan. Sampah daur ulang seperti botol, kaleng, kertas, dan kardus dipisahkan dengan yang tidak bisa didaur ulang. Semuanya harus dipacking dengan benar. Menurut saya ini kebiasaan yang baik sekali, dan bisa kita contoh untuk diterapkan di lingkungan kita, khususnya di sekolah.

Satu lagi budaya menarik yang saya perhatikan: orang Korea terbiasa melepas alas kaki sebelum masuk rumah. Jadi sandal atau sepatu untuk di luar tidak boleh dipakai di dalam rumah. Di dalam, mereka biasanya menggunakan alas kaki khusus atau hanya memakai kaos kaki. Katanya, ini bukan sekadar soal kebersihan, tapi juga kesehatan. Kebiasaan ini mirip dengan di Jepang.

Itu saja catatan saya untuk hari ke-6 dan ke-7. Intinya, walaupun terlihat sederhana, banyak sekali hal-hal kecil yang bisa kita pelajari, baik tentang kebersihan, kerapian, maupun budaya hidup sehari-hari. Semoga cerita ini bisa jadi bahan refleksi juga buat kita semua.

Sampai jumpa di artikel saya berikutnya!