Observasi Pembelajaran di Korea Kemdikdasmen dan APCEIU
Observasi Pembelajaran di Korea Kemdikdasmen dan APCEIU

Observasi Pembelajaran di Korea Kemdikdasmen dan APCEIU

Posted on

Observasi Pembelajaran di Korea – Halo teman-teman semuanya, kembali lagi bersama saya, Ady. Nah, kali ini saya mau cerita sedikit tentang kegiatan di minggu ke-7, hari ke-3, tepatnya pada tanggal 15 Oktober 2025. Hari ini terasa sangat spesial dan berbeda dari hari-hari sebelumnya di sekolah, karena kami mendapat kunjungan istimewa dari perwakilan Kemdikdasmen RI bagian Kerja Sama, bersama pihak dari APCEIU.

Tentu saja, karena sekolah kami akan kedatangan tamu penting, maka sejak pagi suasana sudah terasa sibuk dan penuh persiapan. Semua guru dan siswa yang terlibat dalam jadwal pembelajaran hari itu terlihat kompak mempersiapkan segala sesuatu agar kegiatan observasi berjalan lancar. Mulai dari menata kelas, menyiapkan perangkat dan media pembelajaran, hingga menyiapkan tempat duduk khusus bagi para observer.

Tujuan kunjungan ini adalah untuk melihat secara langsung bagaimana proses pembelajaran berlangsung, terutama bagaimana kami, para guru, mengajarkan sesuatu di kelas dengan menggabungkan nilai-nilai Global Citizenship Education (GCED) dan SDGs.

Hari itu saya mendapat kesempatan untuk mengajar di kelas 1-2 yang berada di lantai dua. Materi yang saya ajarkan adalah tentang Indonesian Traditional Music Instruments yang saya kaitkan dengan nilai Sustainable Development Goals (SDGs).

Prosesnya saya mulai dengan pembukaan kelas yang hangat, memberikan apresiasi kepada siswa, lalu menyampaikan materi utama. Setelah itu, kami berdiskusi sebentar, kemudian lanjut ke sesi praktik. Di bagian ini, saya mempersilakan beberapa siswa yang berminat untuk mencoba memainkan alat musik tradisional Lampung, yaitu cetikh atau gamolan pekhing.

Satu per satu siswa maju ke depan dengan penuh semangat. Melihat antusiasme mereka saat mencoba memainkan alat musik Indonesia di negeri orang tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya. Setelah sesi praktik selesai, saya menutup kelas dengan evaluasi kecil atau kuis ringan untuk melihat sejauh mana siswa memahami materi yang sudah diajarkan.

Setelah kelas saya, giliran rekan guru dari Indonesia yang lain juga melakukan pembelajaran. Beliau mengajar storytelling, dengan cara yang unik — menggabungkan satu cerita dari Indonesia dan satu cerita dari Korea dalam pelajaran Bahasa Inggris. Cara ini membuat siswa sangat tertarik karena mereka bisa memahami dua budaya sekaligus.

Yang membuat hari ini semakin berkesan adalah karena kegiatan observasi ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Ministry of Education Malaysia. Jadi suasana benar-benar terasa luar biasa. Semua pihak terlihat antusias, baik dari pihak Indonesia, Korea, maupun Malaysia. Mereka ingin melihat secara langsung bagaimana pembelajaran lintas budaya diterapkan di kelas kami.

Bagi saya pribadi, pengalaman hari ini bukan hanya tentang dinilai atau diamati, tetapi juga tentang pembelajaran yang bermakna. Saya belajar bagaimana mempersiapkan kelas secara profesional, menjaga suasana tetap menyenangkan, dan menunjukkan bahwa guru Indonesia bisa tampil percaya diri di lingkungan global.

Semoga hasil dari observasi ini memberikan feedback yang positif, baik dari pihak Indonesia maupun Korea. Dan yang paling penting, semoga pengalaman ini menjadi catatan berharga dalam perjalanan saya sebagai guru yang terus belajar dan berusaha membawa nilai-nilai baik dari Indonesia ke dunia internasional.

Terima kasih sudah membaca cerita saya hari ini. Semoga kisah ini bisa menginspirasi teman-teman semua untuk terus semangat belajar dan berbagi kebaikan di mana pun kita berada.