Awal Perjalanan ke Seoul Akhir minggu ke-10 menuju minggu ke-11 menjadi momen yang saya pakai untuk menulis sebuah refleksi kecil tentang pengalaman yang terasa sangat berharga selama berada di Korea. Tulisan ini bukan untuk pamer, tetapi lebih sebagai catatan pribadi dan dokumentasi perjalanan saya selama mengikuti program IKTE.

Salah satu pengalaman paling berkesan adalah Perjalanan ke Seoul Bersama IKTE 2025 yang saya lakukan pada tanggal 8 November 2025 bersama dua rekan peserta IKTE dari Aceh dan Jambi, yaitu Ibu Santi Mandasari dan Ibu Meila Rosanika.

Seoul, seperti yang kita tahu, adalah ibu kota Korea Selatan, pusat budaya, sejarah, teknologi, dan hiburan. Hampir semua wisatawan yang datang ke Korea pasti menjadikan Seoul sebagai destinasi utama. Begitu pula dengan kami. Setelah tiga bulan berada di Korea, rasanya tidak lengkap jika belum merasakan suasana kota ini secara langsung. Karena itu, Perjalanan ke Seoul Bersama IKTE 2025 ini menjadi salah satu agenda yang paling kami nantikan.

Penginapan di Urban Art Stay
Daftar Isi
Setibanya di Seoul dari Gyeongju, tujuan pertama dalam Perjalanan ke Seoul Bersama IKTE 2025 adalah mencari tempat untuk beristirahat. Kami memilih menginap di Urban Art Stay, sebuah penginapan sederhana yang terletak di daerah Wangsimni, Seoul. Tempat ini terkenal sebagai salah satu opsi ramah backpacker dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibanding banyak hotel di pusat kota.

Model kamar di sini berupa ranjang bertingkat yang bisa menampung hingga enam orang dalam satu ruangan. Fasilitasnya memang basic, tetapi cukup nyaman untuk tidur dan menyimpan barang. Lokasinya juga strategis, dekat dengan transportasi umum dan beberapa titik wisata penting. Untuk teman-teman yang ingin ke Seoul dengan budget minimalis, tempat seperti Urban Art Stay bisa jadi pilihan yang pas.

Menjelajahi Istana Gyeongbokgung
Keesokan paginya, rute utama dalam Perjalanan ke Seoul Bersama IKTE 2025 dimulai dengan kunjungan ke Istana Gyeongbokgung—istana terbesar dan paling bersejarah dari Dinasti Joseon. Dibangun pada tahun 1395, istana ini menjadi simbol kejayaan masa lalu Korea dan sampai sekarang menjadi salah satu landmark paling populer di Seoul.

Kami tiba cukup pagi. Sebelum mulai mengeksplorasi, kami sarapan sederhana di minimarket CU—nasi dan telur. Udara pagi Seoul yang sejuk membuat menu sederhana pun terasa luar biasa.

Saat memasuki area istana, pemandangan bangunan tradisional yang elegan dengan latar pegunungan benar-benar memanjakan mata. Banyak pengunjung yang mengenakan hanbok sehingga suasananya terasa seperti berada di era kerajaan. Kami menyempatkan diri untuk berfoto, berjalan santai mengelilingi area istana, dan menikmati arsitektur yang menawan.
Starfield Library di Coex Mall
Setelah puas menjelajahi Gyeongbokgung, kami melanjutkan Perjalanan ke Seoul Bersama IKTE 2025 ke daerah Gangnam untuk mengunjungi Starfield Library di Coex Mall.

Tempat ini sudah viral sejak lama karena rak bukunya yang menjulang tinggi dua lantai dan desain interiornya yang sangat modern.

Saat memasuki perpustakaan, kami langsung takjub. Cahaya lampu yang hangat, rak-rak raksasa yang dipenuhi buku, dan suasana Coex Mall yang megah membuat tempat ini terasa seperti lokasi film. Tidak heran banyak pengunjung datang hanya untuk berfoto, termasuk kami bertiga.

Selain itu, kawasan Gangnam juga dipenuhi berbagai pilihan kuliner, dari yang tradisional hingga modern. Kami sempat mencoba beberapa jajanan di area sekitar mall sebelum melanjutkan perjalanan.
Namsan Tower dan Myeongdong
Destinasi berikutnya dalam Perjalanan ke Seoul Bersama IKTE 2025 adalah Namsan Tower atau N Seoul Tower, ikon kota Seoul yang berdiri megah di atas Gunung Namsan. Dari puncak tower ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan kota Seoul yang luas dan penuh cahaya. Walaupun kami tiba saat sore menjelang malam, cahaya lampu kota justru memberikan pengalaman visual yang luar biasa.

Selepas itu, kami bergerak menuju Myeongdong, pusat perbelanjaan dan kuliner yang paling ramai di Seoul. Banyak pilihan makanan halal di sini, seperti ayam goreng, Korean BBQ halal, dan jajanan seperti tteokbokki. Selain berburu kuliner, kami juga membeli beberapa souvenir untuk dibawa pulang.

Myeongdong adalah tempat yang benar-benar hidup. Wisatawan dari berbagai negara memenuhi jalanan, kios jajanan berjejer, toko kosmetik dan skincare bersinar terang, dan ratusan pilihan oleh-oleh tersedia. Jika ada satu tempat yang wajib dikunjungi di Seoul, Myeongdong jelas masuk daftar utama.

Setelah seharian penuh berjalan kaki, menikmati kuliner, dan mengeksplor berbagai destinasi, kami kembali ke Urban Art Stay. Lelahnya luar biasa, tetapi hatinya penuh. Perjalanan ke Seoul Bersama IKTE 2025 pada tanggal 8 November 2025 menjadi salah satu pengalaman yang paling membekas dalam hidup saya.

Perjalanan ini bukan hanya tentang tempat-tempat indah yang kami kunjungi, tetapi juga tentang kebersamaan, cerita sepanjang jalan, dan rasa syukur karena bisa melihat secara langsung kota yang selama ini hanya saya tonton melalui film dan drama Korea. Pengalaman ini akan selalu menjadi salah satu kenangan terbaik selama mengikuti program IKTE.
