Permainan Tradisional dan Gaya Hidup Sehat di Sekolah Korea

Posted on

Halo teman-teman semuanya, kembali lagi bersama saya. Hari ini sudah memasuki minggu ketiga di Korea, tepatnya Senin, 15 September 2025. Saya mau berbagi catatan hari pertama minggu ini, yang menurut saya cukup berkesan.

Satu hal penting yang saya pelajari hari ini adalah tentang persiapan. Segala sesuatu yang dipersiapkan dengan baik tentu akan lebih maksimal hasilnya dibandingkan dengan yang tidak kita siapkan. Bahkan ketika kita sudah punya rencana, kita tetap butuh alternatif lain. Sebab, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan. Itulah mengapa dalam proses pembelajaran, seorang guru sebaiknya punya banyak ide atau strategi cadangan.

Menggabungkan Permainan Tradisional Indonesia dan Korea

Pada hari pertama minggu ini, saya melanjutkan apa yang sudah saya sosialisasikan minggu lalu, yaitu Project permainan tradisional. Saya mengajak siswa untuk mempraktikkan permainan yang saya rancang: menggabungkan permainan tradisional dari Indonesia dengan permainan tradisional Korea.

Permainan yang saya pilih adalah Engklek dari Indonesia dan 땅따먹기 (Ttang-ttameokgi) dari Korea. Kedua permainan ini punya kemiripan, tapi juga nuansa berbeda. Seru banget melihat bagaimana siswa-siswa mencoba permainan tersebut dengan antusias, sekaligus mengenal budaya satu sama lain.

Tidak hanya bermain, saya juga menghubungkannya dengan konsep Global Citizenship Education. Jadi, permainan ini bukan sekadar nostalgia, tapi juga jadi sarana untuk memahami budaya global dan membangun interaksi lintas budaya di dalam kelas.

Memodifikasi Permainan untuk Belajar

Agar lebih menarik, saya memodifikasi permainan ini. Di setiap kotak permainan, saya menaruh amplop berisi pertanyaan seputar wawasan global dan budaya. Jadi, ketika siswa melompat ke kotak tertentu, mereka harus membuka amplop dan menjawab pertanyaannya.

Media yang saya gunakan juga sederhana—saya membuat papan permainan dari karton bekas dan bahan lain yang ada di sekitar sekolah. Selain ramah lingkungan, cara ini juga melatih kreativitas siswa, bahwa banyak hal di sekitar kita bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran.

Pentingnya Pengingat dalam Kehidupan Sehari-hari

Selain pengalaman mengajar, saya juga belajar sesuatu yang menarik di sekolah ini. Saya melihat banyak poster pengingat yang ditempel di lorong-lorong sekolah. Isinya beragam, mulai dari menjaga keselamatan, tidak membuat keributan, hingga aturan sederhana lain yang mendukung lingkungan belajar yang nyaman.

Hal ini membuat saya sadar, bahwa manusia memang perlu terus diingatkan. Kadang kita lupa akan hal-hal sederhana karena sibuk dengan rutinitas. Jadi, pengingat seperti itu, baik lewat kata-kata guru maupun visual di sekolah, sangat penting.

Gaya Hidup Sehat di Sekolah

Pengalaman Hari Keempat di Sekolah KoreaHal lain yang tak kalah menarik adalah tentang pola makan sehat di sekolah ini. Seperti yang pernah saya ceritakan di catatan sebelumnya, di kantin sekolah disediakan menu makanan yang bergizi seimbang. Semua disesuaikan dengan kebutuhan tubuh, mulai dari karbohidrat, protein, vitamin, hingga mineral.

Saya melihat bagaimana siswa di sini benar-benar mendapatkan asupan gizi yang cukup. Tidak heran jika postur tubuh mereka rata-rata lebih besar dan sehat. Hal ini membuktikan bahwa nutrisi yang baik berperan penting dalam mendukung aktivitas belajar, berpikir, dan bergerak sehari-hari.

Itulah catatan hari pertama di minggu ketiga saya di Korea. Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa pembelajaran bisa lebih hidup jika dikaitkan dengan budaya, kreativitas bisa muncul dari hal-hal sederhana di sekitar kita, dan kesehatan adalah modal utama dalam menuntut ilmu.

Terima kasih sudah membaca. Sampai jumpa di catatan berikutnya! 🙌