Kali ini, kita akan membahas tentang menggunakan can could dalam berbagai situasi. Banyak yang bingung soal kapan kita pakai “can” dan kapan harus pakai “could.” Artikel ini akan membantu kamu memahami perbedaannya dengan contoh-contoh yang simpel, sehingga kamu akan lebih mudah untuk memahami dan menggukan dari kata-kata tersebut. Oh iya, jangan lupa untuk membiasakan membaca artikel sampai selsai ya, supaya kamu tidak salah paham. hehe…

Apa Itu “Can” dan “Could”?
Daftar Isi
- Apa Itu “Can” dan “Could”?
- 1. Menggunakan Can dan Could untuk Menunjukkan Kemampuan
- 2. Menggunakan Can dan Could untuk Membuat Permintaan
- 3. Menggunakan Can dan Could untuk Izin
- 4. Menggunakan Can dan Could untuk Kemungkinan
- 5. Menggunakan Could untuk Memberi Saran
- 6. Menggunakan Could dalam Kalimat Kondisional
Can dan could adalah kata kerja modal yang sering digunakan dalam bahasa Inggris. Meskipun sekilas terlihat mirip, mereka sebenarnya punya perbedaan dalam hal konteks dan waktu penggunaannya.
- Can digunakan untuk menunjukkan kemampuan atau kemungkinan di masa sekarang.
- Could biasanya dipakai untuk kemampuan di masa lalu, memberikan saran, atau untuk permintaan yang lebih sopan.
1. Menggunakan Can dan Could untuk Menunjukkan Kemampuan
Can dipakai ketika kamu ingin menunjukkan sesuatu yang bisa kamu lakukan sekarang. Sedangkan could digunakan untuk berbicara tentang kemampuan di masa lalu.
Contoh:
- Ady can play the guitar very well. (Ady bisa bermain gitar dengan sangat baik.)
- When she was a child, Juminten could swim faster than anyone. (Saat dia masih kecil, Juminten bisa berenang lebih cepat dari siapa pun.)
Pada contoh pertama, “can” menunjukkan kemampuan Ady saat ini. Sementara pada contoh kedua, “could” digunakan untuk kemampuan Juminten di masa lalu.
2. Menggunakan Can dan Could untuk Membuat Permintaan
Kalau kamu ingin meminta bantuan, kamu bisa pakai can untuk cara yang lebih santai, atau could jika ingin terdengar lebih sopan.
Contoh:
- Ady, can you help me with my homework? (Ady, bisa bantu aku dengan PR-ku?)
- Juminten, could you lend me your book, please? (Juminten, bisa tolong pinjamkan bukumu?)
Di sini, permintaan yang memakai “could” terdengar lebih sopan daripada yang menggunakan “can.”
3. Menggunakan Can dan Could untuk Izin
Dalam situasi yang lebih kasual, can sering digunakan untuk meminta izin. Tapi kalau kamu berada di situasi yang lebih formal, could adalah pilihan yang tepat.
Contoh:
- Ady, can I borrow your car for the weekend? (Ady, boleh aku pinjam mobilmu untuk akhir pekan?)
- Could I leave work early today, Juminten? (Bolehkah aku pulang kerja lebih awal hari ini, Juminten?)
Kalimat pertama lebih kasual, sedangkan yang kedua terdengar lebih formal dan sopan.
4. Menggunakan Can dan Could untuk Kemungkinan
Can sering digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang mungkin terjadi sekarang atau di masa depan. Could lebih menunjukkan kemungkinan yang lebih spekulatif.
Contoh:
- It can rain later, so Ady should bring an umbrella. (Bisa saja nanti hujan, jadi Ady harus membawa payung.)
- It could rain later, but we might still go for a walk, Juminten. (Bisa saja nanti hujan, tapi kita mungkin masih bisa berjalan-jalan, Juminten.)
Di sini, “can” menunjukkan sesuatu yang cukup pasti, sementara “could” lebih spekulatif.
5. Menggunakan Could untuk Memberi Saran
Could sering digunakan untuk memberi saran kepada seseorang, biasanya dalam bentuk yang lebih halus.
Contoh:
- Juminten, you could try waking up earlier to avoid traffic. (Juminten, kamu bisa coba bangun lebih pagi untuk menghindari kemacetan.)
- Ady, you could improve your English by reading more books. (Ady, kamu bisa meningkatkan kemampuan bahasa Inggrismu dengan lebih banyak membaca buku.)
Pada kalimat ini, “could” digunakan untuk memberi saran secara sopan tanpa terdengar memerintah.
6. Menggunakan Could dalam Kalimat Kondisional
Ketika kamu ingin berbicara tentang suatu kemungkinan yang bergantung pada kondisi tertentu, could adalah modal yang tepat untuk digunakan.
Contoh:
- If Ady had more time, he could join the photography class. (Kalau Ady punya lebih banyak waktu, dia bisa ikut kelas fotografi.)
- If Juminten saved more money, she could travel to Europe. (Kalau Juminten menabung lebih banyak, dia bisa pergi ke Eropa.)
Dalam kedua kalimat ini, could menunjukkan apa yang mungkin terjadi jika syarat-syarat tertentu terpenuhi.
Nah, itulah penjelasan tentang menggunakan can could dalam berbagai situasi. Can lebih umum digunakan untuk kemampuan saat ini atau permintaan yang santai, sementara could punya fungsi lebih luas, termasuk untuk berbicara tentang masa lalu, memberikan saran, atau membuat permintaan lebih sopan.
Contoh-contoh tadi semoga membantu kamu memahami perbedaan dan cara menggunakan can could dengan benar. Jangan lupa, kalau kamu ingin lebih paham soal grammar lainnya, terus pantau artikel-artikel baru di adyofficial.com! Happy learning!